Ahad 06 Sep 2015 09:09 WIB

Dengan Berjalan Kaki, 6.000 Pengungsi Tiba di Austria

Ribuan imigran melintasi Jembatan Elizabeth di atas Sungai Danube dalam perjalanan menuju Austria dari stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Sabtu (5/9).
Foto: AP
Ribuan imigran melintasi Jembatan Elizabeth di atas Sungai Danube dalam perjalanan menuju Austria dari stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NICKLESDORF -- Sebanyak 6.000 pengungsi telah sampai di Austria dari perbatasan Hungaria dan masih banyak orang terus bergerak memasuki negeri itu dengan jalan kaki, kata seorang pejabat Austria pada Sabtu (5/9).

Persinggahan pertama para pengungsi itu di Austria ialah Nicklesdorf, kota kecil di dekat perbatasan dengan Hungaria. Sebelumnya, mereka menunggu selama berhari-hari di Hungaria.

Polisi Austria mengatakan sebagian besar dari mereka berjalan kaki setelah diangkut Pemerintah Hungaria dengan bus ke perbatasan Austria. Banyak pengungsi masih dalam perjalanan ke Nicklesdorf.

Pemerintah Austria menggunakan kereta dan bus untuk mengangkut pengungsi yang kebanyakan dari Suriah menuju Wina. Seorang reporter Xinhua melihat pengungsi itu berada dalam kondisi baik di Stasiun Kereta Nicklesdorf, dan sebagian besar dari mereka telah naik kereta menuju Wina.

Juru Bicara Polisi Provinsi Burgenland, Austria, Helmut Marban mengatakan 4.000 pengungsi telah diangkut ke Wina, dan mereka kini menunggu pengungsi lain.

Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan lebih dari 6.000 pengungsi telah tiba di negeri tersebut dari seberang perbatasan di Hungaria. Mereka memiliki hak untuk memilih apakah mereka akan tinggal di Austria atas melanjutkan perjalanan ke Jerman.

Kementerian Dalam Negeri Austria menyatakan negaranya siap menawarkan akomodasi dan makanan buat orang-orang itu.

Banyak pengungsi berencana pergi ke Jerman, dan mengatakan itu adalah pilihan yang baik buat mereka sendiri atau buat generasi selanjutnya.

Menteri Dalam Negeri Johanna Mikl-Leitner mengatakan Austria takkan menggunakan kekerasan untuk menghalangi jalan ribuan pengungsi ke negeri tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement