Ahad 06 Sep 2015 13:50 WIB

UAE Yakinkan Presiden Yaman akan Terus Perang Sampai Menang

Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum
Foto: EPA/Raed Qutena
Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan negara Teluk itu akan terus berperang di Yaman sampai kemenangan dicapai, demikian laporan kantor resmi UAE, WAM.

"UAE akan terus berkomitmen pada Koalisi Arab bersama Arab Saudi untuk membela Yaman dan wilayah ini sampai keamanan, kestabilan dan perdamaian dipulihkan di Yaman," kata Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Komandan Tertinggi Militer UAE Mohammed bin Rashid Al Maktoum atau Sheikh Mohamed kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, Sabtu (5/9).

Sehari sebelumnya terjadi peristiwa yang paling mematikan bagi koalisi Arab di Yaman. Pada Jumat (4/9), 22 prajurit UAE tewas selama operasi "Pemulihan Harapan" saat satu serangan rudal mengakibatkan ledakan di gudang amunisi Brigade Ke 107 di Provinsi penghasil minyak, Marib di Yaman Timur.

Serangan tersebut juga menewaskan 10 prajurit Arab Saudi dan sejumlah prajurit Yaman. Peristiwa pada Jumat menandai jatuhnya korban paling banyak sejak berdirinya UAE sebagai negara merdeka pada 1971.

"Peristiwa semacam itu takkan mengalihkan kami dari melaksanakan kewajiban kemanusiaan dan persaudaraan kami buat saudara kami, tapi semua itu akan meningkatkan kekuatan dan tekad kami untuk mewujudkan sasaran keamanan dan kemanusiaan di wilayah ini," kata Sheikh Mohamed.

Sheikh Mohamed juga memberitahu Presiden Hadi UAE bersama Yaman sampai misi selesai. "Yaman bukan cuma negara anda sendiri, tapi kami memiliki sejarah yang sama dengan anda. Kami berdoa kepada Allah SWT agar memberkahi kemenangan yang menunggu kita," ujarnya.

Presiden Hadi, yang kini hidup di pengasingan tiba pada Sabtu (5/9) di negara Teluk tersebut untuk memberi penghormatan dan menyampaikan belasungkawa atas tewasnya 45 prajurit Emirat yang gugur sejak serangan pimpinan Arab Saudi "Operasi Pemulihan Harapan" dimulai pada 25 Maret 2015.

UAE adalah bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi yang terdiri atas sembilan negara Arab yang mendukung keabsahan Pemerintah Yaman, yang dipimpin oleh Presiden Hadi. Aksi tersebut bertujuan menghentikan gerilyawan Syiah, Al-Houthi, merebut kekuasaan di Yaman, sementara Arab Saudi menyatakan gerilyawan Al-Houthi didukung oleh Iran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement