Ahad 06 Sep 2015 17:10 WIB
Kisah Bocah Suriah Aylan Kurdi

Keluarga Kurdi Sempat Tinggal Satu Tahun di Turki

Seorang petugas mengangkat jasad Aylan
Foto: archbishopcranmer.com
Seorang petugas mengangkat jasad Aylan

REPUBLIKA.CO.ID, KOBANE -- Abdullah Kurdi pindah ke ibu kota Suriah, Damaskus bersama keluarganya untuk bekerja sebagai penata rambut.

Namun, mereka kembali ke kampung halaman Kobane empat tahun lalu tepat saat perang sipil Suriah dimulai. Mereka tinggal di sana selama tiga tahun dan menyelamatkan diri ke Turki saat ISIS mulai menyerang.

Di Turki, Abdullah beserta istrinya Rehan dan kedua putranya Alan (tiga tahun) dan Galib (lima) tinggal selama satu tahun di Istanbul. Sayangnya, menurut direktur kelompok advokasi Timur Tengah, A Demand for Action Nuri Kino, Abdullah tidak bisa menemukan pekerjaan tetap dan hanya memiliki sedikit uang.

Mereka lantas mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Hingga akhirnya, jasad balita Alan ditemukan tewas di tepi pantai.

Keluarga Kurdi juga terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka di Kobane, Suriah karena sepak terjang kelompok militan ISIS.

Dalam wawancara eksklusif dengan Newsweek, kakek Alan (sebelumnya Aylan) dan Galib Kurdi yang tubuhnya terdampar di pantai Turki, Sexo Seno Kurdi, Jumat (4/9), mengatakan 11 anggota keluarganya tewas dibunuh ISIS di Kobane Juni lalu atau beberapa bulan setelah keluarga Kurdi pergi ke Turki.

"Hanya beberapa bulan lalu kami kehilangan 11 anggota keluarga dan sekarang ini. Sekarang putri saya dan cucu juga menjadi martir bagi Kobane," kata Kurdi dalam bahasa Kurmanji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement