Senin 07 Sep 2015 08:13 WIB

Misteri Hitam Putih Tubuh Zebra Terungkap

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pola garis hitam putih di tubuh zebra membantu mereka melarikan diri dari ancaman predator.
Foto: wikipedia
Pola garis hitam putih di tubuh zebra membantu mereka melarikan diri dari ancaman predator.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana awalnya tubuh zebra berbentuk garis-garis hitam putih? Ini mungkin pertanyaan esoteris, namun tetap saja memancing rasa ingin tahun peneliti. Setidaknya ada tiga manfaat dari garis belang-belang pada tubuh zebra, dilansir dari IFL Science, Senin (7/9).

Menghindari predator

Pola garis hitam putih di tubuh zebra membantu mereka melarikan diri dari ancaman predator. Mengapa? garis-garis hitam putih di tubuh zebra memberi efek menyilaukan. Garis-garis itu juga membingungkan predator terkait jarak, kecepatan, arah gerakan, atau ujung pangkal dari tubuh si kuda.

Efek menyilaukan dari garis hitam putih ini telah ditunjukkan pada Perang Dunia I. Saat itu, kapal-kapal perang dicat dengan pola hitam putih tebal untuk mengurangi risiko serangan musuh.

Mengusir serangga

Zebra bisa selamat dari sengatan lalat tsetse karena garis-garis di tubuhnya. Lalat ini hanya hidup di Afrika dan sangat berbahaya karena sengatannya menyebabkan penyakit tidur. Sifat alami lalat adalah tidak suka 'mendarat' pada permukaan yang bergaris. Kondisi ini lah yang membuat zebra beruntung.

Seperti harimau, singa dan hewan-hewan pemangsanya lain, lalat tsetse juga kesulitan menemukan zebra di bawah terik sinar matahari. Garis-garis di tubuhnya yang berkelap-kelip menyulitkan pandangan lalat.

Mendinginkan suhu tubuh

Garis hitam dan putih berselingan membuat tubuh zebra tetap dingin meski sedang dalam cuaca panas. Ketika zebra terkena embusan angin atau udara, suhu panas akan diserap oleh bagian tubuh bewarna hitam, sementara panas akan terasa lambat pada garis putih.

Inilah sebabnya zebra memiliki suhu tubuh tiga derajat celcius lebih rendah dibandingkan spesies lainnya. Hebat bukan? 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement