Senin 07 Sep 2015 10:25 WIB

Dkritik Barat, Negara Teluk Bantah tak Bantu Migran

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Para imigran tiba di stasiun kereta api di Saalfeld, Jerman tengah, Sabtu (5/9). Ribuan pengungsi tiba dari Munich untuk diantarkan menuju tempat akomodasi.
Foto: AP Photo/Jens Meyer
Para imigran tiba di stasiun kereta api di Saalfeld, Jerman tengah, Sabtu (5/9). Ribuan pengungsi tiba dari Munich untuk diantarkan menuju tempat akomodasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  ABU DHABI -- Negara-negara Arab di Teluk Persia yang rata-rata memiliki pendapatan per kapita tertitinggi di dunia, mendapat kritikan tajam terkait respon mereka terhadap gelombang pengungsi ke Eropa. Namun mereka menolak kritikan tersebut dan menegaskan negara Teluk telah menyumbang besar untuk warga Suriah melalui organisasi kemanusiaan.

Seperti dilansir CNBC, Ahad (6/9), pejabat negara Teluk mengatakan, mereka dengan murah hati mendanai lembaga bantuan kemanusiaan. Mereka memberikan bantuan kepada warga Suriah untuk bekerja lebih baik daripada hidup di negara-negara lain atau kamp pengungsi kumuh.

Salah seorang profesor ilmu politik di Uni Emirat Arab Abdulkhaleq Abdullah mengatakan, kalau bukan negara Teluk maka jutaan orang telah berada dalam keadaan jauh lebih tragis.

Selama ini, negara-negara Teluk juga telah menerima lebih dari 160 ribu warga Suriah dalam tiga tahun terakhir. "Mereka bilang Teluk tak melakukan apa-apa, itu tidak benar," ujarnya.

Khalid al-Dakhil, seorang profesor ilmu politik di Universitas King Saud di Riyadh juga berkomentar senada. Ia mengkritik Amerika Serikat dan Barat yang telah membuat konflik memburuk selama lebih dari empat tahun di Suriah. "Mengapa hanya ada pertanyaan mengenai posisi Teluk, tapi bukan siapa yang ada di balik krisis ini, yang menciptakan krisis? tanya al-Dakhil.

Ia mengatakan, Iran dan Rusia yang sangat mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad juga menolak menampung pengungsi Suriah.

Negara Teluk memang menjadi sorotan atas krisis yang melanda negara tetangga mereka, Suriah. Sementara di negara Teluk penuh dengan mal-mal, gedung pencakar langit dan hal mewah lainnya.

Sejauh ini Yordania yang memiliki pendapatan per kapita 11 ribu dolar AS telah menerima 630 ribu pengungsi. Lebanon yang lebih miskin, menampung lebih dari 1,2 juta orang Suriah. Adapun Turki yang memiliki pendapatan per kapita 20 ribu dolar AS telah menerima sekitar dua juta pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement