REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Hungaria tidak berencana menembak migran yang mencoba melintasi pagar perbatasan. Perdana Menteri Viktor Orban bahkan mengaku terbuka untuk melakukan pembicaraan tentang kuota penerimaan pengungsi di Eropa.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh ORF, Senin (7/9), Orban menegaskan pandangannya, banyak gelombang migran yang melalui Hungaria dari zona konflik di Timur Tengah, Afrika dan Asia.
Mereka merupakan pengungsi yang melarikan diri dari kemiskinan bukan pengungsi yang sebenarnya membutuhkan suaka.
Petugas konstruksi kini telah menyelesaikan pagar setinggi 3,5 meter di sepanjang perbatasan Hungaria dengan Serbia untuk menjaga agar migran tidak sembarang masuk. Pemerintahan Orban juga memasang kawat listrik dan menara pengawas di sepanjang perbatasan di Eropa Timur.
"Kami melindungi Eropa menurut aturan Eropa yang mengatakan perbatasan dapat diseberangi hanya di daerah tertentu dengan cara yang terkontrol dan setelah registrasi," katanya.
Ketika ditanya apakah tentara di sepanjang perbatasan akan diperintah menembak, ia mengaku hal itu tidak perlu. "Karena akan ada pagar yang tidak bisa diseberangi. Siapapun yang ingin tetap menyeberang pagar harus ditangkap dan diadili, tidak perlu penggunaan senjata," katanya.