REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Maskapai ExpressJet merumahkan sementara seorang pramugari Muslim karena menolak menyediakan alkohol untuk penumpang. Pramugari yang bernama Charee Stanley itu dilarang bekerja selama satu tahun setelah temannya seprofesi melaporkan Stanley.
Stanley mengatakan ia telah bekerja untuk ExpressJet sejak tiga tahun lalu. Dalam satu tahun terakhir ia masuk Islam. Ia kemudian memutuskan untuk tidak memberikan alkohol lagi pada penumpang atas dasar kepercayaannya.
Sejak saat itu ia mulai bekerja sama dengan sesama koleganya. Ketika ada penumpang meminta alkohol, maka teman pramugari yang lain yang akan memberikan pada penumpang.
Semua berjalan lancar hingga seorang kolega mengeluh pada perusahaan tentang kebiasaan Stanley. Satu pekan lalu, Stanley dipanggil bos-bos perusahaan dan pekerjaannya ditangguhkan selama satu tahun.
Stanley mengatakan ExpressJet tidak mengakomodasinya menjalankan kepercayaan. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) melalui Lena Masri mengatakan, seharusnya perusahaan memberi keleluasaan untuk menjalankan agamanya.
"Kami mengingatkan maskapai ExpressJet terkait kewajiban hukumnya untuk mengakomodasi kepercayaan agama Stanley, tapi maskapai telah melanggar hak konstitusional Stanley dengan menempatkannya pada cuti administratif selama 12 bulan," kata Masri.
"Saya tidak seharusnya memilih antara keduanya karena keduanya sangat penting," kata Stanley dalam konferensi pers, seperti dikutip Mirror, Senin (7/9). Sementara ExpressJet menolak berkomentar.