REPUBLIKA.CO.ID, MANDALAY -- Anggota senior Muslim Partai Liga Demokrasi (NLD) mengatakan, tidak seorang Muslim pun termasuk di antara lebih dari 1.000 kandidat partai untuk pemilu mendatang.
"Orang-orang melihat ini diskriminasi agama. Banyak Muslim yang mengatakan tidak akan memilih," kata anggota senior itu yang enggan menyebutkan namanya dilansir //Channel NewsAsia//.
Kekecewaan tampak jelas di tempat bersejarah dan ramai di Mandalay, Masjid Joon. Wakil Khin Maung Win mengatakan, masyarakat setempat telah sejak lama mendukung NLD.
"Sepertinya Muslim tidak diterima sama sekali. Dalam demokrasi yang sesungguhnya, kita memiliki hak untuk memilih," kata dia.
Analis Khin Zaw Win dari lembaga kajian strategis Tampadipa Institute di Yangon mengatakan, pergeseran sikap pemerintah ke kelompok kanan sangat mengkhawatirkan untuk Myanmar. "Ini adalah pertanda yang sangat buruk bagi umat Islam di negeri ini," katanya.
Anggota dewan, Shwee Maun dari wilayah Rohingya termasuk di antara politikus yang tidak bisa ikut dalam pemilihan November mendatang. Pemilu ini sejatinya menjadi pemilihan demokratis pertama di Myanmar.