REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Reham Dawabsheh tak kuasa menahan luka bakar yang menghanguskan hampir 80 persen bagian tubuhnya. Wanita 26 tahun tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya setelah sekitar empat minggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Tel Hashomer di Tel Aviv.
"Dengan menyesal, ia meninggal tadi malam," kata juru bicara Rumah sakit seperti dikutip Aljazirah, Senin (7/9).
Dawabsheh merupakan ibu dari Ali, balita empat tahun yang tewas terbakar akibat serangan bom molotov ke rumahnya di Desa Duma, Palestina. Saat itu, Jumat 31 Juli, rumah keluarga Dawabsheh diserang orang tak dikenal. Serangan menghanguskan rumah, menewaskan Ali dan membuat kedua orangtuanya serta kakaknya terluka parah.
Ayah Ali, Saad Dawabsheh, meninggal delapan hari setelah serangan akibat luka-lukanya. Sementara kakaknya masih berada di rumah sakit menjalani perawatan hingga saat ini.
Menurut Anwar Dawabsheh, kerabat korban, Reham Dawabsheh akan dimakamkan pada Senin (7/9) di Duma. Israel diperkirakan akan mengembalikan mayat Reham ke pemerintah Palestina, melalui pintu masuk di pos pemeriksaan Tepi Barat.
Rumah bata kecil milik keluarga Dawabsheh hancur dilalap api, setelah sekelompok orang yang diduga ekstremis Yahudi melemparkan bom molotov ke dalam kamar tidur keluarga. Sementara grafiti Bintang David Yahudi disemprotkan ke dinding, bersama dengan kata-kata "balas dendam" dan "hidup mesias".