REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menyediakan dana enam miliar euro atau sekitar sembilan triliun rupiah untuk membantu pengungsi di negaranya. Sedangkan Prancis berjanji menampung 24 ribu pencari suaka selama dua tahun ke depan.
"Yang kami alami sekarang akan mengubah negara ini dalam tahun-tahun mendatang," kata Kanselir Jerman Angela Merkel dengan memuji ratusan warganya yang menyambut pengungsi Suriah di stasiun kereta.
Uni Eropa, setelah ditekan Prancis dan Jerman, menyiapkan jatah baru yang akan memaksa dua negara dengan perekonomian terbesar itu menampung hampir setengah dari 120 ribu pengungsi.
Menurut usul kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker yang akan diumumkan pada Rabu, Jerman akan menampung 31.443 pengungsi, sementara Prancis 24.031. Kebijakan ini untuk meringankan beban Yunani, Italia, dan Hungaria.
Spanyol, di sisi lain, akan mengambil 14.931 orang. Jumlah pengungsi naik secara tajam sejak Jumat, saat Austria dan Jerman membuka pintu perbatasan untuk membiarkan ribuan pengungsi yang sebelumnya singgah di Hungaria.
Pemerintah jerman diperkirakan menerima 800 ribu pencari suaka pada tahun ini atau empat kali lipat lebih besar dibanding tahun lalu.
"Pada beberapa pekan dan bulan ke depan, Jerman menjadi tujuan bagi pengungsi dengan jumlah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Mereka mencari perlindungan dari perang dan pelanggaran HAM," demikian pernyataan pemerintah Jerman.
Jerman adalah negara dengan perekonomian terbesar di Eropa dan telah menampung pengungsi jauh melebihi negara lain. Namun, Jerman meminta anggota lain Uni Eropa juga menanggung beban sesuai dengan kemampuan.
Negara Eropa masih memperdebatkan bagaimana menangani pengungsi. Kepala badan pengungsi PBB (UNHCR) meminta agar semua pihak sama-sama menanggung beban dan menyepakati langkah bersama.
"Sistem pemberian suaka di Eropa saat ini sangat tidak berfungsi. Hanya beberapa negara yang mengupayakan solusi yang dibutuhkan, sementara sebagian besar yang lain sama sekali tidak peduli," kata kepala UNHCR Antonio Guterres kepada stasiun televisi di Prancis.