Senin 07 Sep 2015 22:48 WIB

Warga Australia Gelar Doa Bersama Bagi Pengungsi Suriah

Kerumunan warga berkumpul di Kebun Keuangan Melbourne menyalakan lilin sebagai bentuk dukungan bagi para pengungsi Suriah.
Foto: abc
Kerumunan warga berkumpul di Kebun Keuangan Melbourne menyalakan lilin sebagai bentuk dukungan bagi para pengungsi Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Warga di seluruh Australia menggelar acara doa bersama dan menyerukan sambutan dan solidaritas bagi para pencari suaka dari Suriah dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengungsi yang ditampungnya.

Acara doa bersama digelar di sejumlah lokasi di seluruh Australia  antara lain di Melbourne, Sydney, Darwin dan Perth, Senin (7/9).

Warga yang datang menyalakan lilin tanda dukungan bagi para pengungsi dan melantunkan doa khusus bagi Alan Kurdi, anak kecll yang tenggelam di Pantai Turki.

Kerumunan warga di Kebun Treasury Melbourne mengirimkan pesan agar Australia menyambut pada pengungsi dan mendesak Pemerintah Federal Australia untuk menerima lebih banyak penungsi perang ke Australia.

Pesan itu tidak hanya datang dari warga di Melbourne, tapi ikut juga disuarakan oleh pemimpin politik di Victoria. Menteri utama dan pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten juga mendesak agar Australia menampung lebih banyak pengungsi.

Acara doa yang sama juga digelar di sejumlah ibukota negara bagian yang lain. Di Sydney, sekitar 5.000 orang berkumpul di Hyde Park menyalakan lilin di sabuah altar yang khusus dibuat untuk acara doa bersama ini.

Pendeta Gosford Anglican, Rod Bower ikut menyuarakan pendapatnya dalam acara ini dan berbicara mengenai Aylan.

"Tubuh kecilnya terbaring seperti sedang tertidur di Pantai Turki tapi dia tidak sedang tidur. Anak kecil ini meninggal, begitu juga dengan saudara laki-lakinya, ibunya dan juga banyak pengungsi lainnya," katanya.

"Tanpa pemberitahuan anak ini telah menjadi pengungsi seperti yang lainnya, setiap dari pengungsi ini memanggil kita untuk mengetuk rasa kemanusiaan kita. tapi sayangnya kita sengaja pura-pura tuli dan buta bahkan tubuh yang mati terkulai tidak mampu menggerakan kita," ujarnya

"Sayangnya mereka yang pura-pura buta dan tuli itu yang mempermalukan kita selamanya adalah orang yang memerintah kita."

Di Darwin, acara doa bersama digelar di dermaga Nightcliff dan tepi pantai.

 

"Sangat penting bagi Darwin untuk bergerak dan dianggap," kata Julie U'Ren, seorang pekerja sosial yang menghadiri acara tersebut.

 

"Saya datang ke acara ini  untuk mengakui hilangnya peluang dan nyawa para pengungsi dan untuk mendorong dan menginspirasi," kata seorang pria yang dikenal sebagai Shankar dari lembaga advokasi bagi Pencari Suaka Darwin.

Menteri Imigrasi, Mitch Simmons turut menghadiri acara doa bersama dan menyalakan lilin yang diselenggarakan di Taman Elder di pusat perkantoran Adelaide.

Dia menyambut gagasan agar Australia menampung lebih banyak pengungsi Suriah, namun dia prihatin kebijakan itu akan berdampak pada sistem penerimaan pengungsi.

"Saat ini program kemanusiaan Australia hanya membolehkan memberikan visa sebanyak 13750 sampai dengan Juli tahun depan," Kata Simmons.

"Saat ini jika saja sisa jatah visa itu diberikan kepada pengungsi Suriah, maka itu akan menimbulkan masalah bagi pengungsi yang sudah ada yang juga sudah menderita,"

Di Perth, ratusan orang berkumpul di Northbridge, pusat kebudayaan Kota Perth untuk menunjukan dukungannya.

Kerumunan warga yang terdiri dari sekitar 500 orang ini mendengarkan orasi dari sejumlah kalangan termasuk aktifis dan anggota dari komunitas Hazara di Perth.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-09-08/warga-australia-gelar-doa-bersama-bagi-pengungsi-suriah/1490430
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement