REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serangan pesawat tanpa awak (drone) militer Inggris menewaskan tiga militan ISIS di Suriah. Sebanyak dua di antaranya merupakan warga Inggris yang bergabung dengan ISIS.
Perdana Menteri David Cameron mengatakan kelompok tersebut telah merencanakan serangan keji terhadap Inggris . Dia menambahkan serangan drone di Raqqa terhadap sebuah mobil pada 21 Agustus sah. Menurutnya, hal itu untuk melindungi Inggris.
"Ada teroris ingin melakukan pembunuhan di jalanan kita dan tidak ada jalan lain untuk menghentikan mereka," ujar Cameron, Senin (7/9).
Cameron mengatakan kepada parlemen serangan telah dikonsultasikan kepada jaksa dan serangan oleh Royal Air Force disetujui.
"Saya tidak siap berdiri di sini setelah serangan teroris di jalanan kita dan harus menjelaskan kepada parlemen mengapa saya tidak mengambil kesempatan mencegahnya," kata Cameron.