REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sejumlah keluarga yang terpisah akibat Perang Korea enam dekade lalu akan berjumpa kembali di perbatasan kedua Korea bulan depan.
Hal itu disampaikan Korea Selatan dalam pernyataan, Selasa (8/9). Persetujuan menggelar reuni itu merupakan yang pertama sejak 170 keluarga melakukan hal sama Februari tahun lalu.
"Selatan dan Utara berbagi pandangan kami harus bekerja untuk mengatasi isu kemanusiaan yang mendasar," ujar Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
Reuni tersebut akan dilakukan pada 20-26 Oktober di resor Gunung Kumgang di utara perbatasan. Reuni sebelumnya dilakukan oleh masing-masing 100 keluarga dari Korsel dan Korut.
Hampir 130 ribu Korsel masih mencari kerabatnya di Korut sejak 1988. Namun, hanya 66 ribu yang masih hidup. Sebagian besar berusia 70 tahun atau lebih.
Beberapa kritik mengatakan program reuni ini berjalan terlalu lamban dan melibatkan hanya sedikit keluarga. Banyak warga berusia lanjut meninggal sebelum mereka berjumpa keluarganya..
Korsel menjadikan program reuni ini sebagai prioritas utama, tapi tidak begitu dengan Korea Utara.