REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Senat Australia Eric Abetz berpendapat Kristen di Timur Tengah merupakah pihak yang paling teraniaya. Oleh karena itu perlu diberikan kursi prioritas dalam pemberian suaka.
Abetz menyatakan hal itu kepada wartawan, Selasa (8/9). "Saya rasa orang Australia akan fokus melihat hal tersebut," ujarnya. Pemberian suaka, harus diputuskan berdasarkan kebutuhan.
"Kristen adalah pihak yang paling teraniaya di dunia, terutama di Timur Tengah. Saya rasa dengan alasan itu masuk akal jika mereka bisa mendapatkan prioritas."
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, Ahad (7/9), Australia akan menerima kembali pengungsi Irak dan Suriah. Kendati begitu, ia menolak untuk menambah total secara keseluruhan sebanyak 13.750 migran.
Sejumlah anggota parlemen, termasuk pendukung Abbott di kabinet seperti Julie Bishop dan Josh Frydenberg meminta agar perdana menteri mengambil langkah lebih besar.
Abbott dalam pernyataan di hadapan pertemuan gabungan partai, Selasa (8/9) mengatakan, partai harus memutuskan masalah migran ini dengan menggunakan kepala, tidak hanya dengan hati.
Masalah migran menjadi topik hangat dalam pertemuan gabungan partai hari ini. Seperti dikutip the Guardian, tidak hanya dari kalangan kiri saja yang meminta Abbott untuk mengambil langkah lebih besar. Namun juga mereka yang selama ini berada mendukung pemerintahan.
Para pengungsi Suriah memang berada pada posis sulit. Mereka dihadapkan dua pilihan yakni Daesh, sebutan Arab untuk ISIS, atau rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sebelumnya Perdana Menteri Hungaria victor Urban juga memberikan pernyataan kontroversial dengan menyebut migran Muslim sebagai ancaman Kristen di Eropa.