REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan penutupan lebih luas terhadap perlintasan di perbatasan dengan Kolombia sehubungan dengan krisis diplomatik terkait masalah pengusiran dan penyelundupan.
"Saya memutuskan menutup perlintasan perbatasan di Paraguachon, negara bagian Zulia," kata Maduro melalui pidato, yang ditayangkan televisi, Senin malam (7/9).
Ia mengatakan akan mengirim tambahan pasukan sebanyak 3.000 orang ke kawasan tersebut. Kedua negara itu terlibat perselisihan sejak Maduro menutup sebagian perlintasan perbatasan pada 19 Agustus setelah sebelumnya terjadi serangan oleh kelompok tak dikenal terhadap patroli anti-penyelundupan, yang menyebabkan tiga tentara dan seorang warga sipil mengalami luka-luka.
Maduro menimpakan tuduhan kepada kelompok paramiliter sayap-kanan dari Kolombia sebagai penyerang tersebut.
Ia menuduh negara tetangganya menyerang perekonomian Venezuela. Hal itu mengacu pada penyelundupan besar-besaran bahan pangan dan barang-barang bersubsidi yang dibawa keluar dari Venezuela, tempat lima juta orang Kolombia bermukim di negeri tersebut.