REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pesawat tempur Turki melancarkan serangan udara besar-besaran, Selasa pagi (8/9), terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak Utara.
Serangan itu menewaskan 40 pemberontak, kata kantor berita pemerintah Anatolia. Lebih dari 50 jet Turki terlibat dalam enam jam penyerangan tersebut yang membunuh 35 hingga 40 gerilyawan dalam temuan awal.
Serangan pada Senin malam itu dilakukan setelah 16 tentara Turki tewas di wilayah tenggara, yang berpenduduk sebagian besar warga Kurdi di negara itu, Ahad.
Sebanyak 35 jet F-16 dan 18 jet F-4 Phantom ambil bagian dalam serangan berat terhadap kedudukan PKK. Setelah diam terkait korban yang tewas di pihak mereka, tentara Turki mengumumkan pada Senin 16 tentaranya telah tewas dalam serangan bom pinggir jalan yang dilakukan PKK di mana ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh Ankara dan banyak masyarakat internasional.
Pemerintah Turki berjanji untuk membasmi pemberontak PKK setelah serangan terbaru yang jauh lebih mematikan terhadap perjuangan bersenjata PKK selama tiga dekade terhadap negara Turki.
Pada akhir Juli, militer Turki melancarkan serangan udara tanpa henti terhadap markas PKK di Turki Tenggara dan Irak Utara, tempat petempur menyerang kembali dengan serangan harian kepada polisi dan pasukan keamanan.