REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Film dokumenter mengenai pendiri Apple, Steve Jobs, yang kini tengah tayang di bioskop AS mengungkap banyak rahasia dari sang ilmuwan jenius. Film besutan Alex Gibney tersebut salah satunya membeberkan soal guru spiritual Jobs bernama Kobun Chino Otogawa.
Dalam film berjudul Steve Jobs: The Man in The Machine dikisahkan bagaimana Jobs dan Otogawa pertama kali bertemu. Salah satu alasan mengapa adegan ini meninggalkan kesan yang dalam bagi penonton karena adegan ini ditampilkan dalam bentuk animasi. Business Insider pada Senin (7/9) melaporkan adegan antara Jobs dan sang pendeta ditayangkan dalam bentuk animasi hitam putih.
Pekan lalu dalam konferensi pers di New York, Gibney mengungkapkan ide untuk menuangkan kisah Otogawa dan Jobs berawal dari video Otogawa. Dalam video tersebut Otogawa menceritakan pertemuan dengan Jobs sangat menarik perhatiannya. Gibney menggunakan suara Otogawa dari videonya sebagai narasi cerita dalam fragmen animasi.
Animasi tersebut dibuat oleh anak laki-laki Gibney yang berusia 26 tahun bernama Nick. Menurut sutradara peraih Oscar itu, pilihan menampilkan adegan dalam wujud animasi karena ia kesulitan untuk menerangkan kebenaran kisah Otogawa.
"Cara Otogawa bercerita seperti orang sedang bermimpi, banyak tanggal dan detil yang ia sebutkan tidak sesuai dengan kisah yang kami bangun," katanya.
Berikut penggalan kisah antara Otogawa dan Steve Jobs.
Suatu malam aku dikejutkan dengan ketukan pintu saat aku tinggal di California 23 tahun lalu. Ketika kubuka aku menyaksikan seorang pemuda dengan rambut panjang, bertelanjang kaki, dan celana jins yang sobek. Sang pemuda yang kala itu berusia 18 tahun berkata ia ingin menemuiku.
Aku menatap matanya. Ia terlihat menakutkan tetapi bukan orang gila. Aku lalu berbicara dengannya. Aku mengenakan jaket dan membawa pemuda itu berjalan-jalan di tengah malam yang dingin di Los Altos.
Semua toko sudah tutup kecuali sebuah bar bernama The Tea Cup. Jadi kami memutuskan masuk ke dalamnya. Aku memesan kopi Irlandia sedangkan ia meminta jus.
Pemuda itu mengatakan, "Aku merasa mendapat pencerahan dan aku tidak tahu harus berbuat apa." Lalu kujawab,"Oh, itu suatu hal yang mengagumkan, aku perlu bukti."
Sepekan kemudian sang pemuda kembali menemuiku sambil membawa sekeping logam. Aku tidak tahu fungsi benda itu tapi kupikir pastilah bukti dari pencerahan yang ia ceritakan. Ternyata keping tersebut adalah chip dari PC. Sang pemuda mengatakan ia mendesain chip tersebut dibantu temannya yang bernama Woz.
"Benda ini namanya Lisa yang terinspirasi dari nama anak perempuan Wozniak," kata sang pemuda yang akhirnya aku tahu bernama Jobs. Itulah awal dari lahirnya komputer Apple.
Aku masih belum yakin pada kepingan yang ia tunjukkan. Jobs selalu berkata agar aku menjadikannya pendeta, tetapi aku tak mengabulkan permintaannya sampai aku tahu benda itu benar-benar berfungsi.