Selasa 08 Sep 2015 16:37 WIB

Presiden Uni Eropa Sebut Krisis Imigran Awal Eksodus

Presiden Uni Eropa Donald Tusk
Foto: en.wikipedia.com
Presiden Uni Eropa Donald Tusk

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Presiden Uni Eropa Donald Tusk mengatakan krisis pengungsi yang mempengaruhi Eropa merupakan bagian dari eksodus nyata negara-negara yang dilanda perang. Ia memperingatkan hal ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun ke depan.

Berbicara kepada lembaga riset Bruegel di Brussels pada Senin (7/9), Tusk mengatakan perpindahan orang-orang terutama dari Timur Tengah akan menjadi masalah dalam beberapa tahun ke depan. Menurut dia, ini merupakan sebuah awal dari eksodus yang nyata akibat perang.

"Gelombang imigrasi ini bukanlah insiden yang hanya sekali, melainkan awal dari sebuah eksodus nyata," kata Tusk seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (8/9).

Menurut dia, kini para pemimpin Eropa berebut memberikan solusi, sementara konflik berdarah di Suriah dan Irak terus membuat ratusan ribu pengungsi menempuh risiko melakukan perjalanan berbahaya menuju Uni Eropa. Tusk mendesak negara-negara anggota mengesampingkan perbedaan dalam menghadapi masalah krisi dan mulai berpikir pragmatis.

"Ayolah kita jangan berilusi kita memiliki peluru perak untuk membalikkan keadaan. Juga, kita tidak perlu malu akan emosi kita," katanya.

Salah satu titik nyata dari krisis imigran adalah saat puluhan ribu orang pengungsi berupaya memasuki Hungaria, demi mencapai negara Eropa kaya. Pada Senin (7/9) malam, bentrok kembali pecah saat ratusan pencari suaka yang marah dan frustrasi menerobos garis polisi di dekat perbatsaan di selatan Hungaria dengan Serbia.

Petugas tak memberikan perlawanan. Sementara para pengungsi berjalan menuju utara, sambil mengangkat tangan mereka dan meneriakkan kata "Jerman! Jerman!".

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement