Rabu 09 Sep 2015 09:49 WIB

Mufti Australia Tolak Pemberian Prioritas ke Migran Kristen

Keluarga imigran Muslim di Jerman
Foto: stratfor
Keluarga imigran Muslim di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Ulama Besar Australia Dr Ibrahim Abu Mohamed menolak permintaan sejumlah politikus agar migran Kristen Suriah diprioritaskan daripada Muslim. Ia menilai tindakan tersebut diskriminatif, dan bersifat sektarian.

"Dalam kondisi bencana saat ini, kita seharusnya memprioritaskan pendekatan hak asasi manusia, daripada mengedepankan agama tertentu," ujarnya kepada Guardian Australia.

Menurut Abu Mohamed, Muslim Australia juga merasakan bentuk diskriminasi dan marginalisasi lain. Sikap yang seharusnya tidak ditunjukkan untuk membantah Muslim menjadi target di komunitas Australia.

"Pernyataan seperti itu jelas mendiskriminasikan Muslim," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Senat Australia Eric Abetz berpendapat Kristen di Timur Tengah merupakah pihak yang paling teraniaya.  Oleh karena itu perlu diberikan kursi prioritas dalam program pemukiman kembali.

"Kristen adalah pihak yang paling teraniaya di dunia, terutama di Timur Tengah. Saya rasa dengan alasan itu masuk akal jika mereka bisa mendapatkan prioritas."

Menteri seperti Malcolm Turnbul juga meminta lebih banyak Kristen Suriah. Salah satu anggota parlemen yang tidak duduk dalam posisi pemerintahan mengatakan kepada ABC, pesan kepada Abbott dari sejumlah anggota Koalisi jelas. "Tidak ada lagi pria Muslim".

Puluhan ribu Muslim Suni tewas di tangan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak konflik pecah 2011 lalu. PBB  mencatat total korban jiwa mencapai 250 ribu jiwa.

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement