REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga lagi senator Demokrat AS, Selasa (8/9), mengatakan akan mendukung kesepakatan nuklir Iran. Mereka akan memberi Presiden Barack Obama suara yang ia perlukan untuk mencegah Senat mensahkan tindakan yang tak menyetujui kesepakatan itu.
Ketiga senator tersebut adalah Gary Peters dari Michigan, Richard Blumenthal dari Connecticut dan Ron Wyden dari Oregon sehingga jumlah anggota parlemen AS yang telah mengumumkan keputusan mereka untuk mendukung kesepakatan tersebut jadi 41.
"Meskipun saya sangat prihatin dengan kesepakatan ini, tapi saya sayangnya jadi yakin kita tak memiliki pilihan lain yang layak," kata Peters.
"Walaupun ini bukan kesepakatan yang bisa saya terima di meja perundingan, ini masih lebih baik ketimbang tak ada kesepakatan sama sekali," kata Blumenthal.
"Kesepakatan ini dengan rejim Iran, yang tak bisa dipercaya dan mendua tak memenuhi apa yang saya harapkan, tapi saya telah memutuskan pilihan lain bahkan lebih berbahaya," tulis Wyden.
Keputusan tersebut diambil pada hari pertama anggota parlemen bertemu setelah satu bulan reses. Enam anggota Demokrat masih belum membuat keputusan sementara 38 orang secara terbuka telah mendukung kesepakatan itu sebelum pengumuman ketiga senator tersebut pada Selasa.
Setelah Senator Demokrat Barbara Mikulski pekan lalu mengatakan ia akan mendukung kesepakatan dengan Iran, ada 34 suara dukungan buat Obama di Senat. Jumlah tersebut sudah cukup untuk menahan resolusi Kongres untuk tidak menyetujui kesepakatan itu.
Jika jumlah tersebut bertahan, semua 41 senator itu akan lebih dari cukup untuk menghalangi resolusi dukungan Partai Republik untuk tidak menyetujui kesepakatan tersebut dan akan menyelamatkan Presiden Barack Obama dari menggunakan hak veto.
Rancangan itu memerlukan persetujuan dua pertiga anggota parlemen di Kongres dan Senat untuk menghindari veto. Senat memiliki 100 anggota.
Anggota Parlemen AS memiliki waktu sampai 17 September untuk melakukan pemungutan suara mengenai kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan itu ditentang oleh Partai Republik