REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pejabat Rusia membantah jika Moskow mengirimkan pasukan tempur ke Suriah. Rusia, kata dia, hanya mengirimkan spesialis ke Suriah untuk melatih pasukan pemerintahan Bashar al-Assad menggunakan senjata buatan mereka.
Sebelumnya sejumlah laporan menyebut jika Rusia tengah memperkuat basis mereka di Suriah. Pasukan Moskow pun dikabarkan akan diterjunkan untuk membantu Assad.
Washington menyampaikan kekhawatirannya akan kabar tersebut. Menurut AS, keterlibatan Rusia secara langsung di Suriah akan semakin memperumit persoalan.
Berbicara di televisi Hizbullah, Al-Manar, Menteri Informasi Suriah Omran Zohbi membantah laporan tidak jelas tersebut.
"Ini tak lain hanyalah rumor yang disebarkan beberapa hari lalu," ujar Zohbi. "Tidak ada tentara Rusia di Suriah, tidak ada aktivitas militer Rusia di darat, laut maupun udara."
Sebelumnya Juru bicara Kementerian Luar Negeri Bulgaria, Selasa (8/9) mengatakan, Pemerintah Bulgaria telah menolak permohonan pesawat Rusia untuk melintas di antara wilayah udara mereka.
"Pesawat katanya membawa bantuan kemanusiaan, namun kita mendapat informasi yang dipercaya jika kargo itu bukan bantuan kemanusiaan," ujar Betina Zhoteva kepada AFP.
Pejabat Yunani, Senin, mengaku mendapat permintaan dari AS agar tidak memberi izin melintas pesawat Rusia yang hendak menuju ke Suriah.