REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Hari ini polisi dan komando bersenjata mengawal Yusufi Mierili ke stasiun kereta api Bangkok Hua Lamphong.

"Tempat ini adalah di mana ia bertemu dengan pria kaos kuning untuk bertukar ransel," kata juru bicara polisi nasional Prawut Thavornsiri kepada wartawan, Rabu (9/9).

Yusufu mengatakan ransel yang dibawanya berat dan itu adalah bom. Masih belum jelas siapa yang membuat bom dalam ransel tersebut. Prawut mengaku belum tahu keterlibatan Mierili apakah hanya sebatas membawa ransel atau turut serta menjadi pembuat bom.

Mierili mengatakan kepada polisi, ia telah membawa ransel dari sebuah apartemen di distrik Nong Chok dari pinggiran Bangkok. Di apartemen tersebut polisi menemukan bahan pembuat bom.

Mierili ditangkap 1 September di perbatasan Thailand dan Kamboja. Polisi mengatakan mereka menemukan sidik jarinya pada wadah mesiu di apartemen Nong Chok. Mierili yang memiliki paspor Cina menghadapi tuduhan konspirasi karena memiliki bahan peledak secara tidak sah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika