Rabu 09 Sep 2015 18:13 WIB

Pengungsi Afghanistan di Lesbos Anggap Imigran Suriah Diistimewakan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Pengungsi Suriah di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: bbc
Pengungsi Suriah di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, LESBOS -- Para imigran di Pulau Lesbos, Yunani kian frustasi sebab udara panas ditambah kurangnya fasiltas dan air bersih memicu amarah mereka.

Dilansir laman NBC News, beberapa warga Afghanistan bentrok dengan warga Suriah. Mereka menganggap pengungsi Suriah diistimewakan karena perang saudara yang melanda negara tersebut.

Polisi, ahli jantung, hingga mantan tahanan politik tak lagi ada artinya jika telah sampai Lesbos. Salah seorang dokter ahli jantung Suriah Qutaiba Taleb mengeluhkan hal itu. Ia mengatakan kepada NBC News, mereka telah di pulau tersebut selama tujuh hari dan diperlakukan dengan tak layak.

"Kami bukan tunawisma, kami tak punya negara, kami hanya ingin mencari hidup yang lebih baik. Pemerintah di sini melihat kami seperti gipsi. Aku seorang dokter, kami bertiga dokter (menunjuk temannya). Kami bukan gipsi, kami manusia," ungkap Taleb.

 

Pada Selasa (8/9), pemerintah Yunani menjanjikan serangkaian transfer dari pulau Lesbos. Selama beberapa hari mendatang, tiga kapal masing-masing berkapasitas sekitar 2.000 akan berlayar dari Athena dan kembali ke Lesbos hingga imigran habis dari tempat tersebut.

Perwakilan Badan Pengungsi PBB di Lesbos Alessandra Morelli mengatakan, mereka telah mencapai solusi hingga empat-lima hari ke depan. Morelli menggambarkan situasi di pulau Lesbos kritis.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement