REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Maroko berencana untuk memodernisasi penggunaan energi dalam ratusan Masjid di seluruh negeri untuk mengikuti standar hijau dan ramah lingkungan. Proyek ini merupakan kemitraan antara Kementerian Habous, Lembaga urusan keislaman dan lembaga kerja sama internasional Jerman (GIZ).
Proyek ini bertujuan untuk membuat sedikitnya 600 Masjid di seluruh negeri untuk menggunakan energi dengan lebih efisien dan meningkatkan kesadaran tentang energi terbarukan.
Dalam menjaga standar dan spesifikasi yang diperlukan untuk bangunan hijau, masjid ini akan dilengkapi dengan teknologi hijau terbaru pada akhir 2017, seperti lampu LED hemat energi, sistem fotovoltaik, dan pembangkit tenaga surya termal untuk memanaskan air. Orang-orang yang bekerja di masjid (marbot) ini juga akan diarahkan dalam penggunaan teknologi hijau.
Melalui masjid, proyek ini bertujuan untuk menginspirasi inisiatif ramah lingkungan di bidang-bidang lain dalam kehidupan masyarakat dan menciptakan pasar mandiri untuk layanan energi serta menghasilkan pekerjaan baru. Menurut Morocco News, Rabu (9/9), proyek yang bernilai empat juta euro ini dibiayai oleh Kementerian Federal Jerman dalam kerja sama ekonomi dan pembangunan (BMZ).
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja minimal 130 tenaga kerja dan meningkatkan kemampuan kerja perusahaan Maroko yang bekerja di sektor energi terbarukan. Proyek ini mendukung perusahaan-perusahaan lokal dengan menawarkan pelatihan di daerah dengan melakukan instalasi dan pemeliharaan pekerja di bangunan publik, perusahaan manajemen dan pemasaran.
GIZ beraktifitas di Maroko sejak tahun 1975. Mereka telah meluncurkan beberapa proyek untuk mempromosikan energi terbarukan dan membantu memperkenalkan model untuk mengembangkan sistem produksi energi yang berkelanjutan dan menyimpan cadangan.