Rabu 09 Sep 2015 22:44 WIB

Polisi India Selidiki Diplomat Arab Saudi Pemerkosa Pembantu Nepal

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Ilustrasi pemerkosaan
Foto: www.jeruknipis.com
Ilustrasi pemerkosaan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di India sedang menyelidiki seorang diplomat Arab Saudi yang menghadapi tuduhan memperkosa dua pelayan Nepal di rumahnya di dekat New Delhi.

Para wanita korban pelecehan seksual diselamatkan dari rumah diplomat tersebut di pinggiran Kota Gurgaon pada Senin (7/9). Para wanita ini mengaku ditahan di kediaman diplomat Arab Saudi itu dan mengalami pelecehan seksual.

‘’Mereka (korban) telah mendaftarkan kasus pemerkosaan, sodomi, dan kurungan ilegal terhadap pejabat itu,’’ kata polisi itu seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (9/9).

 

Kedutaan Arab Saudi membantah tuduhan itu. Polisi mengatakan, pejabat yang tidak disebutkan namanya itu memiliki kekebalan diplomatik dan di kedutaan.

Mengkonfirmasikan diplomat yang memiliki kekebalan hukum, Kepala Polisi India, Gurgaon Navdeep Singh Virk mengatakan, perempuan-perempuan itu mengaku keluarga diplomat itu mempekerjakan mereka dan membawa mereka ke Jeddah beberapa bulan. Kemudian mereka dibawa kembali untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Para wanita bekerja di Jeddah selama sekitar satu bulan dan kemudian kembali ke rumah diplomat di Gurgaon dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. ‘’Para wanita menyatakan bahwa keluarga Arab Saudi menahan mereka selama empat-lima bulan terakhir dan mereka tidak diizinkan untuk pergi ke luar rumah. Selama periode ini mereka dipukuli, diperkosa, dilecehkan dan diancam oleh keluarga dan tamu mereka, ‘’ kata Virk.

Kemudian polisi menggerebek apartemen pada Senin dan menyelamatkan para wanita tersebut. Para wanita dibawa ke kantor polisi dan kemudian dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis. Kemudian mereka dikonfirmasi mengalami perkosaan dan kekerasan seksual.

Para wanita mengatakan pada saluran televisi Times Now mereka pernah dilecehkan di rumah pejabat kedutaan di Arab Saudi dan bahwa kekerasan dimulai setelah mereka kembali ke India. Virk mengatakan, polisi telah memberikan informasi yang diperlukan untuk kementerian luar negeri India.

Ribuan pria dan wanita dari Nepal yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia melakukan perjalanan ke India dan negara-negara Asia dan Arab lainnya. Tujuannya untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan buruh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement