Kamis 10 Sep 2015 00:59 WIB

Bela Assad, Pasukan Rusia Ikut Perang di Suriah

Rep: Ahmad Fikri/ Red: Teguh Firmansyah
  Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)
Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Pasukan Rusia ikut berpatisipasi dalam operasi militer di Suriah untuk membantu tentara pemerintah. Tiga sumber Reuters di Lebanon mengonfirmasi informasi tersebut, Rabu (9/9).

"Rusia tidak hanya menjadi penasihat. Rusia telah memutuskan untuk bergabung dalam perang melawan terorisme," ujar sumber Reuters asal Lebanon, Rabu (9/9).

Berdasarkan sumber yang tidak bisa disebutkan namanya, Rusia disebut telah membangun kekuatan militer meski hanya berjumlah kecil. Rusia telah mengirimkan dua kapal pendarat tank dan pesawat tempur dalam satu hari terakhir.

Selain itu, Rusia juga mengirimkan sejumlah kecil pasukan infantri Angkatan Laut. "Mereka (Rusia) telah memulai dengan jumlah kecil. Namun pasukan yang lebih besar belum ikut ambil bagian," ujar sumber tersebut.

Pejabat Suriah mengatakan, ahli dari Rusia selalu berada di Suriah. Namun kehadiran mereka semakin besar dalam satu tahun terakhir. Moskow mengonfirmasi mengirimkan spesialis, tapi membantah menerjunkan pasukan secara langsung.

Dua pejabat AS mengatakan Rusia telah mengirimkan dua kapal pendarat tank dan pesawat pengangkut tambahan ke Suriah dalam beberapa hari terakhir.

Sumber AS lain mengatakan, pergerakan Rusia dalam mengirimkan pasukan militer tersebut masih belum jelas. Salah seorang pejabat mengatakan, ada indikasi Rusia tengah mempersiapkan pangkalan udara dekat basis kekuatan Presiden Bashar Al-Assad di Latakia.

Pergerakan itu bersaman dengan kemunduran pasukan Assad di medan pertempuran yang telah berlangsung selama empat tahun. Konflik Suriah telah membunuh 250 ribu orang serta memaksa 23 juta warga Suriah meninggalkan rumahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement