REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Iran telah memberikan izin kepada pesawat Rusia yang hendak menuju Suriah untuk melewati wilayah udara mereka. Keputusan itu diambil Iran, setelah Bulgaria menolak permintaan Rusia.
Sebelumnya Rusia dikabarkan sedang meningkatkan kekuatan militernya di Suriah. Sejumlah negara Eropa seperti Bulgaria dan Yunani tidak mengizinkan pesawat Rusia melintas. Amerika Serikat pun telah mengingatkan ke Yunani agar tidak memberi lampu hijau kepada pesawat Moskow.
Juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Iran Maxim Suslov mengatakan, mereka telah menerima izin dari Iran setelah penolakan dari Bulgaria untuk penerbangan 1-24 September.
Belum ada konfirmasi dari Iran tentang hal tersebut. Namun bagi Moskow, Iran merupakan satu-satunya jalur paling memungkinkan. Rusia sepertinya akan menghindari Turki yang pada 2012 menjatuhkan pesawat Suriah pembawa radar Rusia.
Iran dan Rusia merupakan sekutu dekat Presiden Bahsar al-Assad. Sumber Reuters di Lebanon menyebut pasukan Rusia ikut berpatisipasi dalam operasi militer di Suriah untuk membantu tentara pemerintah. Ini menyusul kemunduran pasukan Presiden Assad di medan pertempuran dalam beberapa waktu terakhir.
"Rusia tidak hanya menjadi penasihat. Rusia telah memutuskan untuk bergabung dalam perang melawan terorisme," ujar sumber Reuters asal Lebanon, Rabu (9/9).
Berdasarkan sumber yang tidak bisa disebutkan namanya, Rusia disebut telah membangun kekuatan militer meski hanya berjumlah kecil. Rusia telah mengirimkan dua kapal pendarat tank dan pesawat tempur dalam satu hari terakhir.
Pemerintah Rusiah menolak tuduhan tersebut, dan menilai terlalu dilebih-lebihkan.