REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktris Hollywood Angelina Jolie telah memperingatkan kalau ISIS menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang pada skala yang belum pernah terlihat sebelumnya. Karena itu, ia pun menyerukan aksi yang lebih besar terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Dilansir dari Arabnews, Jolie yang merupakan utusan khusus dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan kampanye aktif terhadap penggunaan kekerasan seksual dalam konflik, mengatakan ISIS telah menggunakan pemerkosaan sebagai kebijakan dan mendesak respon yang sangat kuat atas kebijakan itu.
"Kelompok teroris paling agresif di dunia saat ini, menggunakan perkosaan sebagai titik pusat teror dan cara mereka menghancurkan masyarakat dan keluarga," kata Jolie kepada komite parlemen Inggris.
Berbicara soal kekerasan seksual dalam komite perang di parlemen Inggris untuk memberikan bukti tentang dampak dari inisiatif berusia tiga tahun, Jolie menekankan ISIS telah mendikte pemerkosaan sebagai kebijakan di Suriah dan Irak. "Ini di luar sesuatu yang kita lihat sebelumnya," ujar istri Brad Pitt tersebut.
Jolie menerangkan mereka menjalankan kebijakan pemerkosaan ini dengan alasan untuk membangun masyarakat. "Kita benar-benar harus memiliki respon yang sangat kuat saat ini untuk kelompok tertentu," katanya.