Kamis 10 Sep 2015 08:03 WIB

Ulama India Nyatakan ISIS Bertentangan dengan Islam

Rep: c27/ Red: Ani Nursalikah
Ulama India Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi berbicara dengan Associated Press dalam wawancara di Ajmeri Masjid di Mumbai, India,Rabu (9/9).
Foto: AP
Ulama India Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi berbicara dengan Associated Press dalam wawancara di Ajmeri Masjid di Mumbai, India,Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lebih dari 1.000 ulama Muslim India mengutuk perbuatan yang dilakukan ISIS dan kelompok ekstremis lainnya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kekerasan yang dilakukan atas dasar Islam.

Pemimpin agama dari ratusan masjid Islam, lembaga pendidikan dan kelompok-kelompok sipil di seluruh India telah menandatangani dekrit atau fatwa yang mengatakan tindakan kelompok ISIS bertentangan dengan prinsip dasar Islam. Penyataan  tersebut dikeluarkan oleh ulama terkemuka di Mumbai Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi, dan mendapat dukungan dari para pemimpin dari seluruh masjid India.

"Tindakan Daesh (ISIS) tidak manusiawi dan Islami, Islam tidak mengizinkan pembunuhan bahkan terhadap binatang. Apa yang Daesh lakukan adalah merusak Islam," ujar Misbahi, Kamis (10/9).s

Misbahi menjelaskan, penyataan setebal 1.100 halaman itu telah dikirim ke para pemimpin lebih dari 50 negara. Upaya ini dilakukan untuk mencari dukungan lebih besar atas penolakan ISIS.

Menurut Presiden Islamic Defense Cyber Cell Abdul Rehman Anjaria, ulama Muslim di seluruh India akan menjelaskan isi penyataan tersebut setelah sholat Jumat dilakukan. Mereka akan menjelaskan untuk pentingnya mengencam perbuatan yang sudah dan akan dilakukan oleh ISIS.

Di antara pendukung terkemuka dari dekrit itu adalah kepala ulama masjid Jama Masjid New Delhi, serta para pemimpin Muslim Ajmer Dargah dan Nizauddin Aulia di India utara dan beberapa sekte Muslim. Dengan dukungan tersebut diharapkan dapat menekan perekrutan anggota kelompok ISIS yang menarik para pemuda untuk bergabung dengan menggunakan media sosial.

"Tidak ada keraguan Daesh telah merusak citra Islam. Islam tidak mengizinkan pembunuhan orang atas nama agama. Apa yang mereka lakukan terhadap perempuan. Islam mengajarkan kita menghormati perempuan," ujar Anjaria.

Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah India telah menghentikan puluhan pemuda yang akan meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan ISIS. Ideologi ekstremis kelompok tersebut belum ditemukan banyak pendukungnya di India. Para pejabat mengatakan mereka memiliki bukti 17 orang India telah bergabung dengan ISIS.

sumber : AP

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement