REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pihak berwenang di Jepang memerintahkan puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka. Langkah itu menyusul hujan lebat yang terjadi menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus untuk Tochigi dan Ibaraki, di utara Tokyo. Badan tersebut meminta kewaspadaan terhadap tanah longsor dan banjir.
"Ini adalah skala hujan yang belum kita alami sebelumnya," kata ahli meteorologi Takuya Deshimaru pada konferensi pers darurat dikutip laman Channel News Asia, Kamis (10/9).
Bagian dari pusat Tochigi telah tergenang air setinggi hampir 60 cm karena hujan yang terjadi sejak Senin malam. Pihak berwenang Tochigi memerintahkan kepada lebih dari 90 ribu warga untuk mengungsi. Sementara sebanyak 80 ribu lainnya sidarankan untuk meninggalkan rumah mereka.
Observatorium Meteorologi di Tochigi mengatakan, sungai Kinugawa yang juga melintasi Ibaraki meluap pada Kamis pagi.
Di kota Kanuma, tim penyelamat sedang mencari korban hilang yang diyakini terkubur dalam tanah longsor.
"Kami tidak tahu detail orang itu," kata seorang pejabat setempat.
Namun seperti diberitakan NHJ, korban adalah perempuan berusia 60 tahun-an yang terkubur setelah longsor menimpa rumahnya. Suaminya segera diselamatkan setelah terjadinya longsor.