REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak Facebook mengambil lebih banyak tindakan kepada postingan-postingan yang bersifat rasis.
Para politisi dan selebritas di Jerman gencar menyuarakan perlawanan terhadap mereka yang menunjukkan kebencian kepada para pengungsi. Sejak gelombang pengungsi Suriah memasuki Eropa tak sedikit para pengguna Facebook dan media sosial sejenis mengungkapkan ketidaksukaannya kepada para pengungsi.
Menurut Merkel, ketika seseorang menyebabkan kegaduhan dan menghasut di media sosial menggunakan nama aslinya, tidak hanya negara yang harus menindak.
"Facebook juga harus berbuat sesuatu untu melawan orang-orang macam ini," katanya kelada harian Rheinische Post yang dikutip dari nypost.com, Jumat (11/9).
Pemimpin berusia 51 tahun ini mengatakan Facebook sebenarnya telah memiliki sejumlah aturan mengenai postingan yang menyinggung isu-isu sensitif. Akan tetapi kontrol dan pengawasan perusahaan milik Mark Zuckerberg ini masih lemah. Merkel menegaskan aturan tersebut harusnya diterapkan dengan lebih ketat.
Bulan lalu, Menteri Hukum Heiko Maas menuduh Facebook tidak bisa berbuat banyak untuk menghentukan postingan rasis dan penuh propaganda. Maas telah mengirimkan surat kepada Direktur Kebijakan Publik Facebook Richard Allan di Dublin.
Dalam surat tersebut Maas menerangkan dirinya menerima banyak komplain dari para pengguna Facebook yang merasa tidak nyaman dengan postingan rasis. Para pengguna tersebut menganggap Facebook mengabaikan protes mereka dan tetap mengizinkan postingan-postingan rasis. Untuk menindaklanjuti kondisi ini Maas mengusulkan pertemuan dengan petinggi Facebook pada 14 September mendatang di Berlin.
Juru bicara Facebook yang tidak disebutkan namanya menerangkan pihaknya menanggapi serius permintaan Maas. Perusahaan juga tidak menolak untuk bertemu dengan sang menteri untuk membahas masalah ini.