Jumat 11 Sep 2015 15:24 WIB

Pelaku Bom Bangkok Terbang ke Cina

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
 Polisi berjaga di lokasi ledakan bom di pusat kota Bangkok , Thailand , Selasa (18/7).
Foto: AP/Sakchai Lalit
Polisi berjaga di lokasi ledakan bom di pusat kota Bangkok , Thailand , Selasa (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Tersangka yang diduga dalang serangan bom Bangkok pergi ke Cina dan Bangladesh 12 hari lalu. Upaya di Malaysia untuk melacak pria yang diduga menanam bahan peledak telah gagal.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan 17 Agustus di kuil Hindu Erawan, Bangkok, yang menewaskan 20 orang itu.

Polisi Thailand yakin tersangka yang meletakkan ransel berisi bom melarikan diri pada malam ledakan itu menghabiskan dua pekan di Bangladesh. Pria itu melakukan penerbangan dari Dhaka ke Beijing pada 30 Agustus.

"Kami memeriksa namanya, tanggal kedatangan dan nomor paspor dengan Departemen Imigrasi, kami menemukan itu benar dan ia pergi dari bandara yang sama (ke Beijing)," kata Inspektur Jenderal Polisi Balgladesh, Shahidul Hoque.

Ia mengatakan nama di paspor itu adalah Abu Dustar Abdulrahman. Petugas kepolisian pun segera mencari hotel tempatnya menginap.

Polisi Thailand mengesampingkan militan internasional sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tapi tidak mengatakan alasan mengapa mereka tidak meyakini motif itu.

Perluasan penyelidikan dilakukan kepolisian Thailand hingga ke Malaysia. Seorang jenderal inspektur polisi Suchart Teerasawat mengatakan pekan lalu berada di Malaysia setelah mengetahui pelaku berkaus kuning kemungkinan telah menyeberangi perbatasan selatan Thailand.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polisi Malaysia," katanya. Namun, tidak memiliki informasi konkrit.

Penyelidikan mendapatkan momentum setelah informasi yang diberikan salah satu dari dua tersangka, Yusufu Mieraili. Ia mengaku, memberikan ransel berisi perangkat bom kepada pembom. Pria lain, ia melanjutkan, Abu Dustar Abdulrahman atau yang dikenal sebagai Izan telah memberikan perintah kepada anggota komplotan.

Polisi Thailand kemudian melacak orang itu ke Bangladesh.

Visa warga Thailand diterbitkan di Kuala Lumpur untuk dua lelaki itu. Menurut sebuah sumber diplomatik, dua lelaki itu menggunakan paspor Cina dengan nama Abu Dustar Abdulrahman dan Yusufu Mieraili masing-masing pada Oktober 2014 dan Februari 2015.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement