Sabtu 12 Sep 2015 02:58 WIB

Miliarder Mesir Siap Beli Pulau untuk Pengungsi Suriah

Rep: C39/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Naguib Sawiris
Foto: elmens.com
Naguib Sawiris

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Seorang miliarder Mesir, Naguib Sawiris berniat membeli sebuah pulau di Yunani atau Italia.  Ia akan mengembangkan pulau itu untuk membantu ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Suriah dan daerah konflik lainnya.

Seperti dilansir dari Alarabiya, Sabtu (12/9),  hartawan telekomunikasi tersebut mengumumkan melalui akun twitternya.  "Yunani atau Italia menjual sebuah pulau, saya akan menelepon negara itu dan negara para pengungsi , serta memberikan pekerjaan untuk membangun negara baru mereka," tulisnya.

Lebih dari 2.300 orang telah tewas di laut setelah berusaha untuk menuju Eropa sejak Januari lalu. Kebanyakan mereka orang Suriah yang melarikan diri karena  konflik di negara mereka.

Sawiris mengatakan, dalam sebuah wawancara televisi bahwa ia akan mendekati pemerintah Yunani dan Italia tentang rencananya. “Tentu saja itu layak, Anda memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung ratusan ribu pengungsi”, katanya

Manurutnya, sebuah pulau di Yunani atau Italia harganya antara 10 juta dolar sampai 100 juta AS. kata dia, akan ada tempat penampungan sementara untuk para pengungsi dan akan mulai memperkerjakan orang-orang untuk membangun perumahan, sekolah, universitas, rumah sakit.

Ia mengakui bahwa dengan rencananya tersebut  akan bisa menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesulitan dalam membujuk Yunani atau Italia untuk menjual sebuah pulau, serta mencari tahu peraturan yurisdiksi dan adat istiadat negara itu.

“Tapi orang-orang yang berlindung akan diperlakukan sebagai "manusia," cara merawat mereka  sekarang diperlakukan seperti ternak,” ungkapnya.

Sawiris merupakan kepala eksekutif Orascom TMT, yang mengoperasikan jaringan telepon seluler di sejumlah negara-negara Afrika Timur Tengah dan Korea, serta jaringan komunikasi bawah laut. Selain itu, dia juga memiliki sebuah saluran televisi di Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement