Sabtu 12 Sep 2015 04:58 WIB

Dukung Pengungsi, Lagu Anti-Nazi Meroket di Jerman

Para imigran tiba di stasiun kereta api di Saalfeld, Jerman tengah, Sabtu (5/9). Ribuan pengungsi tiba dari Munich untuk diantarkan menuju tempat akomodasi.
Foto: AP Photo/Jens Meyer
Para imigran tiba di stasiun kereta api di Saalfeld, Jerman tengah, Sabtu (5/9). Ribuan pengungsi tiba dari Munich untuk diantarkan menuju tempat akomodasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah lagu punk Jerman meroket ke puncak tangga lagu 22 tahun setelah lagu itu dirilis, demikian menurut data resmi urutan lagu, Jumat (11/9).

Lagu itu meroket menyusul beredarnya kampanye di media sosial menolak kebencian terhadap pengungsi.

Schrei nach Liebe (Tangis untuk Cinta) pertama kali dikeluarkan pada 1993 oleh kelompok musik punk, Die Aerzte ketika Jerman menghadapi gelombang serangan neo-Nazi terhadap para imigran.

Lagu itu mengolok-olok seseorang sangat bodoh penganut fasisme (paham golongan nasionalis ekstrem yang mendukung pemerintahan otoriter).

"Kekerasannya hanya sebagai tangisan sunyi untuk cinta, sepatu perangmu mendambakan kelembutan ... oh ... keparat!" demikian salah satu bait lirik lagu.

Seorang guru musik menyebut Gerhard Torges sebagai sosok yang memulai insiatif dengan mengimbau orang-orang membeli lagu itu melalui internet atau meminta agar lagu tersebut dimainkan di radio.

Ajakan tersebut beredar di saat Jerman mengalami gelombang serangan antipengungsi oleh para ekstremis kanan-jauh. Kampanye yang dinamai "Action Asshole" itu dengan cepat menarik perhatian.

Lebih dari satu pekan sejak diluncurkan, lagu tunggal itu melesat ke urutan teratas tangga lalu Jerman. Bahkan, para pensiunan juga bergabung. Satu kelompok paduan suara, yang terdiri dari orang-orang pensiunan, terlihat menyanyikan lagu itu di sebuah video yang diedarkan oleh koran bergaya tabloid, Bild.

Beberapa kelompok orang akan memberikan kejutan menyanyikan lagu itu pada Sabtu di Cologne, Leipzig, Karlsruhe dan kota-kota Jerman lainnya.

"Kesuksesan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah tangga lagu Jerman," kata Mathias Giloth, yang menjalankan perusahaan GfK Entertainment, penerbit tangga-tangga lagu resmi Jerman.

Para warga Austria dan Swiss juga menyokong kampanye dan membuat lagu tersebut naik ke tangga Nomor 1 di Austria dan Nomor 2 di Swiss, demikian tambah GfK Entertainment.

Die Aerzte (Sang Dokter) mengatakan mereka mendukung kampanye itu dan tidak akan mengambil keuntungan. Semua pemasukan dari lagu tersebut akan disumbangkan kepada kelompok penyokong pengungsi, Pro Asyl.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement