REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY -- Seorang pemuda yang mengklaim dirinya sebagai anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah cabang Australia, Joshua Goldberg ternyata bukanlah seorang muslim dan tidak berstatus sebagai warga Australia.
Dilansir dari SMH, pria berusia 20 tahun itu merupakan seorang keturunan Yahudi yang tinggal di Florida. Joshua hidup bersama kedua orang tuanya dan adiknya.
Padahal, selama ini dia berhasil meyakinkan ISIS bahwa dia seorang muslim dan anggota ISIS yang berada di Australia.
Joshua juga mengaku pernah bekerja di Lembaga Amnesti Internasional. Joshua telah berkomplot dengan pendukung ISIs dan menargetkan teror untuk negara-negara Barat.
Polisi telah menangkapnya Jumat (11/9) pagi kemarin karena telah memerintahkan untuk membuat bom. Goldberg berhasil mempengaruhi media sosial dengan adanya pameran gambar Nabi Muhammad di Garland, Texas, Mei lalu.
Bahkan dia mengajak umat Islam untuk melakukan kekerasan hingga berakibat tewasnya dua orang karena mencoba melakukan perintahnya.
Sejak Juli lalu, Joshua melakukan serangkaian ancaman bom di sinagog Melbourne dan Perth. Baru-baru ini dia mengaku bekerja untuk menyerang Amerika Serikat dengan bom yang meledak jika terkena tekanan panas.
Namun, ternyata Fairfax Media mengungkapkan bahwa Joshua hanya berpura-pura sebagai anggota ISIS. Ini diketahui ketika dirinya juga menyamar sebagai seorang pengacara asal Melbourne Joshua Bornstein.