Ahad 13 Sep 2015 17:14 WIB

Migran yang Masuki Hungaria Capai Rekor 4.000 Jiwa

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Penduduk Hungaria berunjuk rasa mendukung masuknya migran di stasiun kereta Keleti, di Budapest, (12/9). Mereka membawa spanduk bertuliskan
Foto: EPA
Penduduk Hungaria berunjuk rasa mendukung masuknya migran di stasiun kereta Keleti, di Budapest, (12/9). Mereka membawa spanduk bertuliskan "Katakan Tidak Pada Rasisme".

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Jumlah migran yang memasuki Hungaria dari Serbia mencapai rekor baru yaitu lebih dari 4.000 jiwa pada Sabtu (12/9).

Dikutip dari laman BBC, Ahad (13/9), lebih dari 4.000 orang berjalan melintasi perbatasan dari Serbia ke Hungaria. Para pejabat memperkirakan bahwa 175.000 migran telah menyeberang dari Serbia ke Hungaria tahun ini. Eropa sedang berjuang untuk mengatasi masuknya migran yang berasal dari negara di Timur Tengah dan Afrika karena melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sebelumnya berjanji untuk menutup perbatasan dan menangkap setiap migran ilegal. Hungaria saat ini tengah menyelesaikan pembuatan pagar setinggi 4 meter di sepanjang perbatasan dengan Serbia. Tak hanya itu, lebih dari 4.000 tentara Hungaria telah dikerahkan untuk membantu polisi menegakkan aturan yang diperintahkan Orban, yaitu menjaga perbatasan.

Hungaria dikritik karena tindakannya menyikapi orang-orang yang melintasi perbatasan. Tak hanya itu, negara-negara lain mengkritik Hungaria yang memperlakukan pengungsi di kamp seperti binatang.

Pada Jumat (11/9), muncul rekaman migran di kamp yang dilempari tas berisi makanan. Pada Sabtu (12/9), Kanselir Austria Werner Faymann menyebut  miripnya perlakuan Hungaria terhadap pengungsi dengan perlakuan Nazi Jerman terhadap Yahudi. Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan komentar Faymann adalah fitnah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement