REPUBLIKA.CO.ID, BELFAST – Di tengah mulai meningkatnya gerakan dan unjuk rasa yang menentang pengungsi, Dewan Muslim Iralndia mengumumkan bersedia membantu pemerintah. Mereka akan bekerja sama untuk memastikan tidak ada penyebar ekstremis yang akan ikut masuk ke Irlandia.
Perdamaian Muslim Irlandia menawarkan kerja sama kepada Dewan Integritas untuk bergandengan tangan membuat ekstremis pergi dari Irlandia, bukan sebaliknya. Hal ini ditegasakan oleh pendiri dan CEO dari Dewan Perdamaian dan Integrasi Irlandia Muslim Syaikh Umar Al-Qadri.
Dilansir dari OnIslam, Senin (14/9), Al-Qadari mengatakan, lembaganya akan membantu memastikan ekstremis tidak akan menyelinap ke negara Irlandia dengan menyamar sebagai pengungsi. Inisiatif ini muncul di tengah meningkatnya aksi-aksi anti-pengungsi.
Kegiatan anti-pengungsi yang baru-baru ini terjadi dibuat oleh Taoiseach Enda Kenny, Kepala Partai Fine Gael. Ia menuduh bahwa ekstremis ingin meledakkan situs sejarah di sini, seperti Newgrange dan Rock Cashel.
Menurut angka yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), 350.000 migran telah membuat perjalanan berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak Januari tahun ini. Lebih dari 2.600 migran telah tenggelam mencoba untuk menyeberangi Mediterania di periode yang sama.
Aksi yang hampir sama dilakukan puluhan ribu warga Inggris mendukung pengungsi di Inggris pada hari Sabtu, 12 September untuk menandai Hari Internasional Aksi. Mereka mendesak pemerintah berbuat lebih banyak untuk membantu pengungsi.
Demonstrasi serupa juga diadakan di Belfast, Glasgow, Cardiff, Brighton, Manchester, York, Edinburgh dan kota-kota dan kota-kota lainnya.