Senin 14 Sep 2015 07:26 WIB

Kekerasan pada Muslim Afrika Tengah Sudah Meresahkan

Rep: Marniati/ Red: Ilham
Militan Kristen Antibalak yang terlibat perseteruan dengan militan Islam, Seleka, di Republik Afrika Tengah.
Foto: Reuters/Goran Tomasevic
Militan Kristen Antibalak yang terlibat perseteruan dengan militan Islam, Seleka, di Republik Afrika Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta segera melakukan tindakan untuk menghentikan kekerasan pada muslim di Afrika Tengah. Pengamat dunia Islam, Anwar Abbas mengatakan, jika tindakan kekerasan ini terus berlanjut maka akan merusak kehidupan keagamaan dan toleransi di Afrika Tengah.

"Ini juga akan bisa merebak dan akan memancing keresahan, bahkan kerusuhan di negara lain," ujar Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Senin (14/9).

Ia menjelaskan, langkah konkrit PBB sangat dibutuhkan untuk menghentikan tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok anti balaka tersebut. Kelompok anti balaka telah menghancurkan tempat ibadah umat Islam dan memaksa umat Islam Afrika Tengah untuk berpindah agama.

Mereka juga melakukan intimidasi dan melarang umat Islam di negara tersebut untuk melaksanakan keyakinan dan kepercayaannya. Muslim tidak boleh melakukan shalat dan memakai simbol-simbol keislamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement