REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Yordania, dan Mesir mengecam agresi yang dilakukan oleh tentara Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, Ahad (13/9).
Abbas menyatakan, ia sangat mengutuk agresi penyerbuan personel Israel ke Masjid Al-Aqsa pada Ahad pagi. Aljazirah melaporkan, Israel melepaskan gas air mata di dalam masjid. Sejumlah bagian masjid rusak, termasuk beberapa sajadah yang terbakar.
Yordania yang turut bertanggungjawab atas pengelolaan Al-Aqsa juga mengecam serangan itu. "Pemerintah Yordania mengutuk serangan yang dilakukan oleh pasukan khusus Israel terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa," kata Menteri Informasi Yordania Mohammed Momani seperti dikutip Al Arabiya, Senin (14/9).
Momani menuding Israel melakukan provokasi dan ingin mengubah kepemilikan atas kiblat pertama umat Islam ini. Kementerian luar negeri Mesir juga mengutuk penggunaan gas air mata dan granat kejut. Tindakan ini merupakan bentuk eskalasi yang tidak dapat diterima.
Polisi Israel mengatakan, mereka menutup pintu masjid untuk mengepung perusuh yang melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya ke petugas. Namun bentrokan terus terjadi dan aparat keamanan Israel menyerang menggunakan gas air mata dan granat kejut. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 20 orang harus dirawat di rumah sakit akibat kejadian ini.