REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kepolisian Thailand menduga seorang tersangka utama dalam pengeboman mematikan di dekat Kuil Erawan Bangkok, Agustus 2015 lalu telah melarikan diri ke Turki.
Mereka percaya Abudusataer Abudureheman yang dikenal sebagai Ishan bertanggung jawab terhadap ledakan yang menewaskan 20 orang tersebut. Pelaku yang berusia 27 tahun dari provinsi Xinjiang, Cina, itu diperkirakan telah melakukan perjalanan ke Istanbul, Turki, pada akhir Agustus.
Beberapa jam sebelumnya, polisi Malaysia mengumumkan penangkapan dua warga Malaysia dan satu Pakistan. Polisi Thailand telah menangkap dua tersangka. Selama akhir pekan, surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Abudureheman. Polisi mengatakan ia meninggalkan Thailand ke Bangladesh pada tanggal 16 Agustus, atau sehari sebelum pengeboman.
‘’Dia berangkat Dhaka pada 30 Agustus ke Delhi. Dari Delhi, melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi. Dan dari Abu Dhabi ia melakukan perjalanan pada tanggal 31 Agustus ke Istanbul, ini adalah tujuan akhir,’’ kata seorang juru bicara polisi seperti dikutip dari laman BBC, Senin (14/9).
Belum ada kelompok yang menyatakan melakukan serangan di Kuil Erawan. Namun, Thailand telah menuduh bahwa jaringan yang mencakup orang asing berada di balik pengeboman itu. Salah satu tersangka yang sudah ditangkap yaitu Yusufu Meraili adalah warga Cina yang lahir di Xinjiang.
‘’Ia telah mengaku menyerahkan tas ransel dengan tersangka pengebom di stasiun kereta api utama di Bangkok sesaat sebelum ledakan,’’ kata polisi.
Tersangka utama seorang pria yang mengenakan kaos T-shirt kuning meninggalkan ransel di saat-saat terakhir sebelum ledakan diyakini masih berkeliaran.