REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hungaria telah menetapkan status keadaan darurat di dua kota sebelah selatan yang berbatasa dengan Serbia, Selasa (15/9). Status tersebut diumumkan setelah pemberlakuan aturuan baru untuk menghentikan para migran ilegal.
BBC melaporkan status darurat memberikan kewenangan lebih besar kepada polisi. Pemberlakuan status juga memungkinkan pengerahan tentara, dan menangguhkan persetujuan parlemen.
Hungaria memberlakukan aturan imigrasi baru mulai Senin (14/9) pukul 22.00 waktu setempat. Dengan hukum baru itu, polisi dapat menahan siapa saja yang nekat merusak pagar perbatasan.
Polisi telah menutup jalur kereta api yang sebelumnya digunakan puluhan ribu migran. Sementara itu banyak migran yang tidur di perbatasan, masuk wilayah Serbia.
Pada Selasa siang, ketegangan sempat terjadi. Ratusan migran nekat mendekati pagar. Beberapa orang juga tampak mencari cara untuk bisa masuk ke Hungaria, beberapa lainnya menggelar aksi duduk, melemparkan makan dan minum sebagai protes tak diperbolehkan masuk.
Hungaria merupakan negara persinggaran sebelum para migran sampai ke tujuan akhir, Jerman atau Austria.
Eropa sedang dihadapi krisis migran Timur Tengah, menyusul tak jua selesainya konflik di kawasan, termasuk Suriah.