Selasa 15 Sep 2015 22:22 WIB

Prancis Ancam ISIS lewat Serangan Udara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Didi Purwadi
Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: Reuters
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Francois Hollande mengatakan serangan udara Prancis melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah akan dibutuhkan. Dia menjelaskan, Prancis adalah bagian dari koalisi di Irak melawan ISIS.

‘’Kami mulai melakukan penerbangan pengintaian di Suriah untuk memungkinkan kita untuk mempertimbangkan serangan udara,’’ kata Hollande dalam sebuah konferensi pers dengan rekannya Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, Senin (14/9) seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Hollande pekan lalu mengatakan Paris memulai penerbangan di Suriah karena pengaruh ISIS meluas di wilayah itu selama setahun terakhir. Paris juga terlibat dalam perang melawan militan al-Qaeda di Afrika Barat. Selain itu, negara ini memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk Nigeria dan negara-negara tetangga yang memerangi militan Boko Haram.

"Boko Haram terkait dengan ISIS, mereka menerima bantuan dan dukungan dari kelompok ini. Perang melawan Boko Haram adalah memerangi ISIS, "kata Hollande.

Ia menambahkan, tidak dapat membedakan terorisme dari wilayah lokal. Karena pihaknya menilai terorisme sama dan  terinspirasi oleh ideologi yang sama.

Hollande pekan lalu mengatakan pesawat Paris mulai terbang di Suriah karena ISIS yang melakukan ekspansi wilayah selama setahun terakhir dan ancaman militan yang bisa memiliki kepentingan di Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement