Rabu 16 Sep 2015 13:37 WIB

Australia Luncurkan Serangan Udara Pertama ke Suriah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Royal Australian Air Force (RAAF)
Foto: Reuters/Jason Reed
Royal Australian Air Force (RAAF)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia mengonfirmasi telah meluncurkan serangan udara pertama ke Suriah yang menyasar kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Australia merupakan bagian dari koalisi militer internasional melawan ISIS di Suriah dan Irak. Tiga serangan udara dilakukan pada Senin (14/9) dan menghancurkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja milik ISIS dan tempat pengumpulan minyak mentah.

Angkatan udara Australia menargetkan mengebom ISIS di Irak selama sekitar 12 bulan. Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pekan lalu menegaskan, Royal Australian Air Force (RAAF) akan memperpanjang aksinya dari Irak ke Suriah atas permintaan Amerika Serikat (AS).

"Inggris, Uni Emirat Arab, Kanada, dan Prancis adalah beberapa negara lain yang ikut dalam serangan bom terbaru melawan ISIS," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Pusat AS seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (16/9).

Sebanyak 15 serangan udara dilakukan di Irak, menggunakan serangan, peledak, pesawat tempur, pesawat tempur, dan pesawat jarak jauh yang dikemudikan.

Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengatakan, dua pesawat RAAF digunakan untuk pengangkut personel. "Kami bekerja dalam regulasi yang sangat ketat dan aturan-aturan keterlibatannya untuk memastikan tidak ada korban sipil yang berjatuhan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement