Rabu 16 Sep 2015 13:41 WIB

India Alami Wabah Demam Berdarah Terburuk

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengalami wabah demam berdarah terburuk dalam lima tahun terakhir. Otoritas di New Delhi mengatakan jumlah kasus demam berdarah telah melebihi 1.800 kasus dengan lima kematian, Selasa (15/9).

Sebagian besar berpusat di ibu kota, yang merupakan kota terpadat. Direktur Perusahaan Kota Delhi, YK Mann, mengatakan jumlah kasus terus bertambah karena cuaca semakin lembab. Penyakit yang menyebar karena infeksi nyamuk ini cukup mengancam nyawa karena menyebabkan demam tinggi dan menurunkan jumlah sel darah putih secara drastis.

Pemerintah Delhi saat ini sedang dalam upaya menambah 1.000 tempat tidur di rumah sakit karena semakin banyak korban terinfeksi.

"Tidak perlu panik, saya telah memerintahkan semua rumah sakit pemerintah tidak menolak pasien demam berdarah, meski harus dirawat sekasur berdua," kata Menteri Kesehatan Delhi, Satyendar Jain pada BBC.

Menurut WHO, infeksi demam berdarah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, lebih dari 40 persen populasi dunia hidup dalam resiko penyakit demam berdarah, termasuk di Indonesia.

Penyakit ini sering mewabah saat masa pancaroba menuju musim hujan. Demam menular melalui infeksi nyamuk yang menaruh telurnya di genangan air. Penyakit ini menyebabkan sakit otot dan sendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement