REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah laporan terbaru menunjukan kasus kematian akibat tenggelam dikalangan anak berusia dibawah lima tahun di seluruh Australia meningkat 30 persen. Data ini mengubah tren sebelumnya dimana kasus anak tenggelam di Australia menunjukan penurunan.
Organisasi Masyarakat Regu Penyelamat Kerajaan (The Royal Life Saving Society) dalam laporan tahunannya mencatat selama 2014 kasus kematian akibat tenggelam mencapai 271 kematian dan 26 orang korban tewas diantaranya adalah anak-anak usia pra sekolah.
Angka itu naik sebesar 30 persen dibandingkan data pada tahun sebelumnya dimana tercatat hanya ada 20 orang anak yang tewas akibat tenggelam.
Manajer riset dan kebijakan dari lembaga Masyaraka Regu Penyelamat, Amy Peden mengatakan data ini merupakan data statistik yang sangat mengkhawatirkan.
"Secara keseluruhan kita melihat ada tren penurunan dari waktu ke waktu tapi sayangnya itu mungkin yang membuat tahun ini begitu mengecewakan. Kita melihat data statistiknya sudah berbalik dan sepertinya telah terjadi sebuah lompatan besar tahun ini," katanya.
"Anak-anak di bawah usia lima tahun sebenarnya merupakan kelompok usia yang paling berisiko tenggelam dan mayoritas kasus ini terjadi di dalam atau di sekitar rumah, umumnya di kolam renang rumah."
Temuan laporan ini memperkuat fakta kematian dua balita yang tewas tenggelam di kolam renang di halaman belakang rumah di dua lokasi berbeda di Sydney dan Melbourne dalam sepekan terakhir.
Peden mengatakan kasus ini adalah pengingat tragis bagi orang tua untuk selalu waspada di sekitar air dan mengingat sejumlah peraturan sederhana.
"Pengawasan aktif dari orang dewasa, mengawasi anak-anak setiap kali Anda berada di atau di sekitar air, membatasi akses mereka ke air dan - ini adalah yang paling relevan dengan kolam renang rumah - yakni memastikan bahwa kolam renang itu dipagari dengan benar," katanya.
"Kewaspadaan di sekitar air - seperti membawa anak ikut kelas pengenalan mengenai air dan membuat aturan sehingga anak-anak tidak bermain terlalu dekat dengan air tanpa diawasi orang dewasa,"
Sementara itu, disisi lain, jumlah orang dewasa berusia di atas 55 tahun merupakan korban tewas tenggelam terbanyak selama dua tahun berturut-turut.
Peden mengatakan penting bagi orang yang lebih tua untuk memahami skala kondisi air dan berenang dengan ditemani orang yang bisa memberikan pertolongan ketika mereka mengalami masalah.
Sungai, anak sungai, danau dan bendungan diklaim merupakan tempat atau lokasi yang paling banyak memakan korban tewas tenggelam karena 99 kasus kematian tenggelam terjadi di perairan darat.
Sungai Yarra yang membentang dari Victoria timur ke pusat bisnis Kota Melbourne, lama tercatat sebagai lokasi yang membahayakan. Peden mengatakan banyak dari kasus kematian tenggelam terjadi di pusat kota Melbourne.
"Kematian tenggelam baru-baru ini yang kita lihat di Yarra - banyak dari korban adalah laki-laki diawal usia 20-an di lokasi hiburan disekitar Docklands dan banyak kejadian kasus tewas tenggelam terjadi di daerah-daerah perkotaan di sepanjang Yarra dan mereka sayangnya dalam kondisi mabuk," kata dia.
Data yang digunakan dalam laporan ini masih bersifat awal namun diperkirakan penggunaan sabu dan juga narkoba lainnya telah melampaui penggunaan ganja dalam kasus tewas tenggelam yang terkait dengan penggunaan narkoba.
Peden mengatakan fakta ini mencerminkan masalah narkoba yang lebih luas di masyarakat,"
"Sudah jelas alkohol dan segala jenis narkoba telah mengganggu proses pengambilan keputusan Anda, itu bisa mengarah pada perilaku berisiko dan itu benar-benar dapat membuat tindakan CPR juga kurang efektif juga," katanya.