REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan, ia hanya akan mundur jika rakyat Suriah memintanya. Hal itu disampaikannya saat wawancara dengan media Rusia.
"Sebagai seorang presien, saya terpilih rakyat melalui sebuah pemilihan, dan jika saya mundur, maka itu atas permintaan rakyat, bukan karena penilaian Barat atau Dewan Kemanan PBB atau Komunike Jenawa," ujar Assad.
Assad mengatakan, bantuan teknologi militer Iran sangat penting dalam menghadapi terorisme di Suriah. Namun Assad menampik jika Iran telah mengirimkan personel militernya ke Damaskus.
Presiden Bashar al-Assad terus bertahan, sejak perang saudara pecah 2011 lalu. Kendati begitu daya cengkram pemerintahan Assad, semakin melemah seiring kian kuatnya oposisi dan pemberontak.
Kelompok ISIS maupun Fron Nusra beberapa kali berhasil memukul mundur pasukan Assad. Rusia dilaporkan telah mengirim pasukannya untuk membantu Assad. Moskow menampik laporan itu, tapi tak membantah jika telah Rusia telah mengiriman bantuan militer.