Rabu 16 Sep 2015 16:29 WIB

PBB Ingatkan Bahaya Kericuhan di Al-Aqsa

Seorang warga Palestina menendang gas air mata ke arah tentara Israel dalam kerusuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Selasa (15/9).
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Seorang warga Palestina menendang gas air mata ke arah tentara Israel dalam kerusuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM -- Utusan PBB untuk Timur Tengah memperingatkan bentrokan yang lebih luas menyusul kericuhan di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur. Menurut Nikolay Mladenov insiden di Al-Aqsa dapat memicu kekerasan di luar Kota Suci, dan meningkatkan aksi teror di kawasan.

Ia meminta semua pihak, baik Israel maupun Palestina untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi maupun pernyataan bernada provokatif. "Pemimpin politik, komunitas, dan pemuka agama, harus memastikan pengunjung dan jamaan menahan diri dan menghargai kesucian area itu," ujarnya.

Mladevov dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan, bentrokan terjadi karena pembatasan yang dilakukan Israel ke situs suci Yerusalem, Al-Aqsa pada 26 Agustus.  "Insiden terakhir ini telah menjadi kabar luas, dan mendapat kecaman dari seluru Muslim di dunia," ujarnya.

Mladenov mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjamin akan menggunakan seluruh cara untuk menjaga kesepakatan yang ada dengan Yordania.

Israel menduduki Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari pada 1967. Namun berdasarkan perjanjian selanjutnya, pengelolaan Masjid Al-Aqsa ada di tangan Yordania. Kesepakatan juga menyebut hanya jamaah Muslim yang boleh beribadah di Al-Aqsa, sedangkan Yahudi boleh datang sebagai turis.

Bentrokan pecah sejak Ahad lalu. Personel Zionis dilaporkan melempar granat kejut, gas air mata, dan melepaskan peluru karet saat jamaah Muslim Palestina berada di dalam masjid.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement