REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan puncak investasi antara Pemerintah Indonesia dan Kolombia digelar di Jakarta Rabu (16/9). Pertemuan yang diinsiasi ProColombia, badan resmi Pemerintah Kolombia dalam bidang promosi pariwisata, investasi asing, dan ekspor itu turut melibatkan pengusaha RI dari Kadin.
Dalam sambutannya Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia menegaskan komitmen penting RI dalam mendorong kerja sama kedua negara di bidang perdagangan dan investasi. Wamenlu menilai perlunya mengkonsolidasikan tindakan-tindakan konkret yang dapat mendekatkan kedua negara. Kendati, Indonesi dan Kolombia dipisahkan jarak geografis yang cukup jauh.
Sebelumnya Duta Besar Kolombia untuk RI Alfonso Garzón menekankan pentingnya pada abad ke-21 ini memahmi perdagangan dalam kerangka pertukaran, tidak hanya barang dan jasa, namun juga sumber daya manusia. Ia juga menyambut baik acara semacam ini yang bertujuan memperkuat perdagangan kedua negara. Garzon pun berharap Kolombia masuk dalam daftar negara yang dibebaskan visa oleh Pemerintah RI.
Wakil Ketua Umum Kadin Chris Kanter menekankan, peluang pengembangan bisnis antara Kolombia dan Indonesia. Kadin juga mengumumkan rencana kunjungan yang akan dilakukan ke Kolombia pada pertengahan Oktober tahun ini.
Wakil Presiden Investasi ProColombia Juan Carlos González dalam paparannya menjelaskan satu per satu peluang investasi yang Kolombia tawarkan pada dunia. Pihaknya juga menyatakan kesediaan pemerintah untuk mendampingi dan mendukung sejumlah inisiatif dalam bidang ekspor, pariwisata dan investasi antara kedua negara.
Pertemuan puncak kedua negara diselenggarakan di Jakarta. Tema konferensi "Menghubungkan dua negara dengan ekonomi yang menjanjikan untuk kesejahteraan yang lebih baik"