REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Amnesti internasional mengatakan lebih dari 1.000 imigran masih tertahan di kawasan perbatasan Serbia hingga saat ini. Para imigran berasal dari Suriah, Irak dan Afganistan.
Direktur Respon Krisis Amnesti Internasional, Tirana Hassan, mengatakan tertahannya para imigran akibat ditutupnya pagar batas Hungaria.
"Meski para imigran berharap bisa memasuki Hungaria, kondisinya belum memungkinkan. Mereka tetap harus bertahan di pagar kawat berduri yang memisahkan kedua negara," jelas dia seperti dikutip dari Kuna, Kamis (17/9).
Seluruh imigran, lanjutnya, kini belum memiliki kepastian terhadap hari depan mereka. Sejak kawasan perbatasan Hungaria ditutup, para imigran seperti terjebak di perbatasan Serbia.
Mereka berkumpul tanpa adanya kepastian bahan makanan, air bersih dan toilet. Imigran yang masih membawa tenda dapat tidur di tenda masing-masing. Namun, ada lebih banyak pengungsi yang tidur di tepi jalan.
"Pemerintah negara-negara Eropa lebih terlihat tidak mampu menangani krisis imigran. Mereka terkesan tidak bisa memberikan solusi jangka panjang untuk para pencari suaka," lanjut Tirana.