Kamis 17 Sep 2015 16:56 WIB

Kemenlu Belum Bisa Konfirmasi Santunan Raja Salman

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
 Crane proyek perluasan masjid yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).   (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Crane proyek perluasan masjid yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri, Kamis (17/9), mengaku belum menerima konfirmasi uang diyat atau santunan yang dikabarkan akan diberikan Raja Saudi Salman kepada para korban jatuhnya crane.

Kemenlu mengatakan, telah meminta Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah untuk meminta kebenaran tersebut.

"Mereka mendapatkan angka itu namun bukan pernyataan resmi. Kami akan meminta konfirmasi lagi," ujar juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata itu.

Sebelumnya media-media Arab mengabarkan, Raja Salman akan memberikan uang santunan sebesar 1 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 3,8 miliar bagi keluar korban tewas crane.

Sedikitnya, 107 calon haji menjadi korban tewas jatuhnya crane di Masjidil Haram, Jumat (11/9) lalu. Sementara 10 di antaranya teridentifikasi calon haji dari Indonesia.

Insiden jatuhnya crane diduga karena cuaca buruk yang belakangan terjadi di Arab Saudi. Namun pemerintah Arab Saudi terus melakukan penyelidikan terkait jatuhnya crane terberat kedua di dunia itu.

Bahkan, seperti diberitakan Reuters, Raja Salman menghentikan menjatuhkan sanksi ke perusahaan Bin Ladin Grup yang melakukan pembangunan di Masjidil Haram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement